- Genetik (diturukan dari generasi sebelum kita)
- Kerusakan pada salah satu bagian otak(sistem pengontrol yang mengatur pola makan tidak berfungsi)
- Pola makan berlebihan (merasa ingin makan bukan pada saat jam makan)
- Kurang gerak (kurang olahraga, so kalori kita tidak terbakar dengan sempurna)
- Pengaruh emosional (stres)
Sedangkan overweight, bisa diartikan kelebihan berat badan dari berat badan ideal, tetapi tidak sampai menimbulkan lipatan-lipatan lemak yang mencolok. Rumus mendapatkan berat badan idial:
BBI = (tinggi badan-100)-10% dari (tinggi-berat badan).
Perlu kita ketahui juga, kita yang mengalami obesitas, sulit untuk kembali normal, soalnya perlu usaha yang ketat buat mencapai berat bedan ideal. Tapi, bagi kita yang overweight, sangat mungkin mencapai berat badan ideal, jika memang dilakukan usaha yang sunguh-sungguh.
Minum Obat Pelangsing, Bukan Jalan Pintas
Ada beberapa cara mengatasi obesitas dan overweight, seperti diet, olahraga, dan mengkonsumsi obat-obatan. Nah, salah satu yang gencar sekarang adalah dengan mengkonsumsi obat-obatan pelangsing tubuh.
Obat pelangsing tubuh ada yang mengandung asam amino ornifin, yang dapat merangsang proses metabolisme tubuh, sehingga pembakaran lemak bisa lebih baik. selain itu, obat pelangsing juga ada yang mengandung deksfenfliramin, yang bekerja mengurangi selera makan.
menurut penelitian yang dilakukan oleh beberapa dokter dari Sekolah Kedokteran Universitas John Hopkins, kedua kandungan yang terdapat di obat pelangsing tersebut, dapat mengakibatkan efek samping berupa kerusakan saraf otak (brain serotonin neuron damage), kenaikan tekanan darah (hipertensi pulmonalis), dan kerusakan katup jantung. Wuih, ngeri banget, nih!
So, what we'll do next?Sebenarnya sih, kalau kita mengkonsumsi obat-obatan tanpa dibarengi pola makan yang baik dan kebiasaan menggerakkan